Alhamdulillah, tak
henti-hentinya aku ucapkan syukur pada Allah swt yang telah memberikan
kesempatan kepada keluarga kecilku ini untuk menunaikan ibadah haji di tahun
2012. Padahal awalnya aku merasa pesimis kalau tahun ini keluargaku bisa
mengikuti ibadah haji tahun ini karena teman 1 group suamiku juga akan
menunaikan ibadah haji, tetapi Allah swt berkehendak lain, kamilah yang
diberikan kesempatan itu, terimakasih ya Allah .....
Senin, 22 Okt 2012 Jam 10.00
Keluargaku beserta
rombongan berangkat ke Mekkah, ada 2 Bis, Bis 1 dan Bis 2, aku termasuk di Bis 1, kami menggunakan travel yang namanya Ibn Al-Kattab (kalo ga salah ya, saya cuma lihat nama bis ini ..hehehe..) di Koordinator oleh Da'wah Centre beserta Panitia dari Indonesia, saya berada di Bis I, dalam rombongan ini ternyata ada orang Malaysia yang ikut bergabung juga.
Bis yang membawa rombongan jama'ah Haji Al Jubail
Tanda Pengenal Jama'ah Haji Al Jubail (tanda pengenal Anakku)
Tanda Pengenal untuk naik kereta Monorer
Tanda Pengenal penghuni tenda Mina
Selasa, 23 okt 2012 jam 04.00
Sampe miqot siap-siap untuk mandi, pakai baju ihram untuk laki-laki dan
berniat umroh haji, setelah sholat shubuh rombongan langsung berangkat menuju
Mekkah.
Jam 08.00 sampe di Mekkah,
di area parkiran, lanjut menuju Masjidil Harram naik bis Safco.
Mulai tawaf sekitar jam 9
selesai jam 11 alhamdulillah aku dan keluargaku tawaf di bawah walaupun jauh
dengan ka'bah tapi tak mengapa. Selesai tawaf dan sa'i, aku dan keluargaku
keluar mencari Barber shop, mau tahalul, setelah selesai aku dan keluargaku
masuk lagi kedalam, tetapi ternyata didalam sudah penuh orang duduk menunggu
duhur, akhirnya aku naik ke atas dan paling atas, melaksanakan sholat dhuhur.
Setelah sholat duhur, terus
keluar dan mencari makan siang di mall, masyaallah di food cort juga penuh, bingung
mau makan apa, yang akhirnya aku dan suami mengikuti keinginan anak-anak, tapi
bingung mau makan di mana, meja makan penuh, ya sudah aku dan keluargaku duduk
dilantai, mengikuti orang lain yang sama tidak kebagian meja makan. Jam 14.00 diharap kumpul untuk berangkat ke Mina, tiba
di Mina jam 18.00 pas magrib, tenda
laki-laki dan perempuan terpisah walaupun masih berdekatan dan setelah
menunaikan ibadah sholat magrib, mandi, kemudian rombongan istirahat.
Jalan menuju tenda Mina rombongan Al-Jubail
Tenda Mina
Disinilah rombongan dari Al-Jubail beristirahat
Rabu, 24 okt 2012
Hari ini adalah istirahat di
tenda Mina, waktu luang di gunakan dengan perbanyak dzikir dan membaca al qur'an,
dan sholat berjama'ah. Alhamdulillahirobbil 'alamin tak henti-hentinya saya ucapkan syukur, karena bisa istirahat di tenda Mina, dengan fasilitas yang memuaskan bagi saya, tidur dengan kasur, makanan berlimpah, kamar mandi yang tidak begitu antri malah saya lihat masih sempat orang mencuci baju, kalau saya ingat kembali kebelakang (Flash back) ceritanya, tak terasa meneteskan air mata ingat hajian pertama 5 tahun yang lalu bersama teman-teman family, yang di bimbing oleh Ustadz Alwi dengan penuh kesabaran membimbing kami family untuk tetap bersabar, teringat kembali semuanya suka dukanya, mungkin banyak dukanya, tapi ada hikmahnya juga dibalik itu semua.
Dan tahun ini saya berangkat kembali, dibimbing oleh Ustadz Alwi kembali, dengan travel yang berbeda, terima kasih ya Allah, diberi kesempatan untuk menunaikan ibadah haji kembali.
Ini tempat tidurku ama anakku, maaf berantakan hehehe
Sebelah kiri tenda laki-laki dan sebelah kanan tenda perempuan
Dan tahun ini saya berangkat kembali, dibimbing oleh Ustadz Alwi kembali, dengan travel yang berbeda, terima kasih ya Allah, diberi kesempatan untuk menunaikan ibadah haji kembali.
Kamis, 25 okt jam 8.30
Berangkat
ke Arafah naik kereta monorer, dan sepertinya kereta ini beroperasi pada saat
hajian saja, untuk mengantar jamaah haji yang ke Arafah, Musdzalifah atau Mina,
penuh juga antrian panjang, tiba di Arafah rombongan menuju tenda, situasi
sudah padet, sehingga rombongan agak sulit mencari jalan yg nyaman, banyak bis,
banyak jamaah yang mendirikan tenda di pinggir jalan, banyak pedagang, sehingga
terasa sekali dari statsion ke tenda seperti jauh, dan akhirnya tiba di tenda jam
11.30 sudah hampir dhuhur. Rombongan sudah sangat kelelahan tetapi tetap
semangat, setelah beristirahat sejenak, kami melaksanakan sholat duhur, dan
mendengarkan ceramah dari pak Ustadz, setelah selesai dimulailah wukuf.
Terlihat sekali kan, para Jama'ah Haji berbarengan menuju Arafah dengan menggunakan Kereta Monorer, antrinya buanyaaaaakk sekali, Alhamdulillah semuanya lancar dan terkendali.
Inilah Kereta yang digunakan selama menunaikan ibadah Haji
Wukuf adalah kegiatan utama
dalam ibadah haji. Bahkan, inti ibadah haji adalah wukuf di Padang Arafah. Bila
dalam rangkaian kegiatan haji jamaah tidak dapat melaksanakan wukuf dengan
baik, maka tidak sah ibadah hajinya. Wukuf dilaksanakan hanya pada satu hari
(siang hari) pada tanggal 9 Dzulhijjah pada penanggalan Hijriyah. Cara
pelaksanaan ibadah wukuf ini adalah dengan berdiam diri (dan berdoa) di padang
luas di sebelah timur luar kota Mekkah, Arab Saudi. Di daerah terbuka yang
gersang tanpa bangunan inilah, lebih dari dua juta umat Islam dari berbagai
pelosok dunia selalu berkumpul tiap tahunnya melaksanakan wukuf.
Wukuf adalah puncaknya haji.
Secara fisik, wukuf Arafah adalah puncak berkumpulnya seluruh jamaah, yang
berjumlah jutaan, dari penjuru dunia dalam waktu bersamaan. Secara amaliah,
wukuf Arafah mencerminkan puncak penyempurnaan haji. Di Arafah inilah
Rasulullah menyampaikan khutbahnya yang terkenal dengan nama khutbah wada’
atau khutbah perpisahan, karena tak lama setelah menyampaikan khutbah itu
beliaupun wafat. Di saat itu, ayat Al-Qur’an, surat al-Maa’idah
ayat 3 turun sebagai pernyataan telah sempurna dan lengkapnya ajaran Islam yang
disampaikan Allah SWT melalui Muhammad saw. Firman Allah SWT : “..Pada
hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu
nikmat-Ku dan telah Ku-ridhai Islam itu menjadi agama bagimu….”
(Al-Maa’idah:3)
Arafah merupakan gambaran
padang Mahsyar, yang nantinya semua makhluk dikumpulkan disana sebelum
melangkah ke surga atau neraka. Kehadiran di Arafah memberi arti dan nuansa
akhirat dengan Mahsyarnya, sekaligus merenunginya untuk bersiap-siap menghadapi
hal itu. Arafah juga merupakan tempat bertemunya Adam dan Hawa setelah beratus
tahun saling mencari di muka bumi.
Wukuf artinya hadir dan
berada di Arafah pada waktu tertentu antara waktu dzuhur dan ashar.
Disini masing-masing jamaah
dipersilahkan untuk mengkondisikan dirinya berkonsentrasi kepada Allah,
melakukan perenungan atas dirinya, apa yang telah dilakukan selama hidupnya,
merenungi kebesaran Allah melalui Asmaul Husna-Nya, merenungi hari akhirat.
Bentangkan dosa-dosamu di
padang Arafah ini, ingatlah satu persatu dosa-dosa yang pernah engkau lakukan,
ingatlah betapa waktumu selama ini habis terbuang sia-sia karena lebih banyak
digunakan untuk memperindah kehidupan duniamu. Pengakuan yang jujur dan ikhlas,
tanpa rasa sombong dan takabur, di hadapan Allah adalah puncak amaliah haji.
Itulah Arafah, wukuf adalah untuk mendefinisikan hakikat keberadaan manusia
dihadapan Allah, sekalipun sebenarnya Allah telah mengetahui itu semua.
Pandanglah langit Arafah.
Renungilah bahwa pada hari yang mulia itu Allah SWT sedang memanggil para
malaikatnya berkumpul di langit Arafah, dan membangga-banggakan umatnya yang
sedang wukuf di Arafah di hadapan para malaikatnya di langit.
Disebutkan dalam hadits qudsi
bahwa Allah berfirman bahwa :“Lihatlah kepada
hamba-Ku di Arafah yang lesu dan berdebu. Mereka datang kesini dari penjuru
dunia. Mereka datang memohon rahmat-Ku sekalipun mereka tidak melihatku. Mereka
minta perlindungan dari azab-Ku, sekalipun mereka tidak melihat Aku”
Allah sangat memuliakan hari
wukuf di Arafah. Hari itu, Allah mendekat sedekat-dekatnya kepada orang-orang
yang wukuf di Arafah untuk mendengarkan ungkapan dan keluhan hati mereka,
menatap dari dekat wajah dan perilaku mereka. Nabi Muhammad saw bersabda :
“ . . . Ia (Allah) mendekat kepada orang-orang yang di
Arafah. Dengan bangga Ia bertanya kepada para malaikat, Apa yang diinginkan
oleh orang-orang yang sedang wukuf itu ?“
Pada hari itu, Allah senang
sekali jika mereka berdoa kepada-Nya. Ia mengabulkan semua doa mereka disana,
sebagaimana tersebut dalam hadist yang lain :
Sabda Rasullullah saw : “Di
antara berbagai jenis dosa, ada dosa yang tidak akan tertebus kecuali dengan
melakukan wukuf di Arafah” (disinadkan oleh Ja’far
bin Muhammad sampai kepada Rasulullah saw).
Bahkan Allah murka ketika
manusia tidak yakin dosanya diampunkan di Arafah, seperti sabda Rasullullah
saw : “Yang paling besar dosanya di antara manusia adalah
seseorang yang berwukuf di Arafah lalu berprasangka bahwa Allah tidak
memberinya ampun” (Al Khatib dalam kitab Al-Muttafaq wal Muftaraq)
Demikian agung dan mulianya
hari Arafah ini, meski wukuf hanya beberapa jam saja. Sungguh sangat penting
berdoa di Arafah, disaksikan dari dekat oleh Allah SWT dan
dibangga-banggakan-Nya di depan para malaikatnya.
“Hai malaikat-Ku ! Apa balasan (bagi) hamba-Ku
ini, ia bertasbih kepada-Ku, ia bertahlil kepada-Ku, ia bertakbir kepada-Ku, ia
mengagungkan-Ku, ia mengenali-Ku, ia memuji-Ku, ia bershalawat kepada nabi-Ku.
Wahai para malaikat-Ku ! Saksikanlah, bahwasanya Aku telah mengampuninya,
Aku memberi syafaat (bantuan) kepadanya. Jika hambaku memintanya tentu akan
Kuberikan untuk semua yang wukuf di Arafah ini.”
Pada malam hari Jam 20.00
Kami dan rombongan keluar dari tenda Arafah, dan menuju Muzdalifah, dengan
menggunakan kereta. Masyaallah di station kereta begitu padat sekali, diluar
pagar, didalam pagar, dan aku lihat di atas menuju ke pintu kereta pun penuh
dengan orang yang menunggu giliran. Sedangkan rombongan kami masih diluar
pagar, lama sekali kami menunggu, sampai banyak orang yang berteriak ingin
cepat masuk. Tidak lama kemudian pintu pagar di buka, Allahu akbar, semua
berebut masuk, aku yang bawa ghina (putriku 8 thn) harus aku lindungi dari
orang-orang yg berebut masuk dan dorong-dorongan, putriku aku suruh berdiri
didepanku dan aku peluk dari belakang, dan aku bisikan pada putriku, kamu harus
kuat nak, jangan lemah mama bantu dan lindungimu dari belakang, dengan baca
bismillah aku dan putriku maju dengan hati-hati, sambil ucapkan Allahu akbar
berulang kali, pas mendekati pintu aku hampir kejepit aku berusaha maju lagi,
dan alhamdulillah aku dan putriku selamat, dan suamiku dan putraku juga
selamat, perjuangan ibadah haji yang penuh cobaan.
Kini aku dan rombongan sudah
masuk di dalam area station kereta, tinggal menuju ke atas pintu kereta, dan
antri juga, semua tujuannya sama mabit di Muzdalifah. Berjam-jam kami masih
berdiri di bawah, kenapa ga jalan-jalan, banyak orang yang ga kuat berdiri, sehingga
keluar dari antrian, ya Allah sampai kapan kami berdiri berjam-jam menunggu
giliran naik kereta, anak-anakku sudah mulai lemas, waktu menunjukkan jam 12
malam, jalan dari antrian hanya 2 langkah terus berhenti, 2 langkah berhenti, terus begitu.... semua jama'ah haji terlihat kecapean, sebagian ada yang keluar dari antrian sebagian ada yang marah-marah, dan sebagian lagi hanya terdiam dan mengucapkan dzikir untuk dimudahkan, cobaan terberat adalah ini, antri, berdiri lama dan berjam-jam, tetapi kami harus tetap bersyukur.
Dengan penuh kesabaran, sedikit-demi sedikit, kami sudah mendekati pintu mau keatas station, saya lihat mereka sudah mulai ga sabar, dengan mengucapkan Bismillah, saya, rafi, ghina dan suamiku, berjalan perlahan untuk menuju ke atas, tetapi pertengahan menuju ke atas sudah di stop oleh polisi, karena di station sudah penuh dengan orang, padahal sudah tinggal sedikit lagi saya menuju station, saya akhirnya memohon untuk masuk, karena anak saya sudah tidak kuat berdiri, tidak lama kemudian polisi itu memperbolehkan saya, ghina dan rafi masuk terlebih dahulu, Alhamdulillah ya Allah, suamiku dan rombongan lain masih harus menunggu lagi beberapa menit.
Saya dan anak-anak langsung menuju station dan langsung duduk di bawah (lantai) sambil menunggu rombongan lain datang, Alhamdulillah sudah berjam-jam saya dan anak-anak tidak duduk saat itu kalau ngga salah sekitar jam 01.00 ( Jum'at, 26 Oktober 2012). Sedangkan di Indonesia mulai bersiap-siap untuk melaksanakan sholat Ie'dul Adha.
Setelah rombongan tiba di station, antri lagi untuk naik kereta menuju Muszdalifah, berhubung tenda Mina rombongan Al-Jubail berbatasan dengan Muszdalifah, maka kami dan rombongan mabit di tenda, seandainya tenda kami tidak berbatasan dengan Musdzalifah maka kami harus mabit di Muszdalifah dengan tidur diruang terbuka dengan alas tikar atau tenda yang dibawa.
Kami dan rombongan tiba di tenda sekitar jam 02.30 hari Jum'at, 26 Oktober 2012, (di Indonesia mungkin sudah selesai melaksanakan sholat Ied, dan sedang makan ketupat dilanjut dengan pemotongan hewan kurban), setelah melaksanakan sholat magrib dan isya di jama' qashar, kami langsung istirahat, sedangkan saya ngga bisa tidur tanggung banget sebentar lagi shubuh.