Sabtu, 10 November 2012

Cerita Pada Saat Ibadah Haji 2012 ( 1 )


Alhamdulillah, tak henti-hentinya aku ucapkan syukur pada Allah swt yang telah memberikan kesempatan kepada keluarga kecilku ini untuk menunaikan ibadah haji di tahun 2012. Padahal awalnya aku merasa pesimis kalau tahun ini keluargaku bisa mengikuti ibadah haji tahun ini karena teman 1 group suamiku juga akan menunaikan ibadah haji, tetapi Allah swt berkehendak lain, kamilah yang diberikan kesempatan itu, terimakasih ya Allah .....

 

Senin,  22 Okt 2012 Jam 10.00
Keluargaku beserta rombongan berangkat ke Mekkah, ada 2 Bis, Bis 1 dan Bis 2, aku termasuk di Bis 1, kami menggunakan travel yang namanya Ibn Al-Kattab (kalo ga salah ya, saya cuma lihat  nama bis ini ..hehehe..) di Koordinator oleh Da'wah Centre beserta Panitia dari Indonesia,  saya berada di Bis I, dalam rombongan ini ternyata ada orang Malaysia yang ikut bergabung juga.
 
 

 
Bis yang membawa rombongan jama'ah Haji Al Jubail
 
 
 
 
Tanda Pengenal Jama'ah Haji Al Jubail (tanda pengenal Anakku)
 
 

 
Tanda Pengenal untuk naik kereta Monorer
 
 

 
Tanda Pengenal penghuni tenda Mina
 
 
 

Selasa, 23 okt 2012 jam 04.00
Sampe miqot siap-siap untuk mandi, pakai baju ihram untuk laki-laki dan berniat umroh haji, setelah sholat shubuh rombongan langsung berangkat menuju Mekkah.

Jam 08.00 sampe di Mekkah, di area parkiran, lanjut menuju Masjidil Harram naik bis Safco.

Mulai tawaf sekitar jam 9 selesai jam 11 alhamdulillah aku dan keluargaku tawaf di bawah walaupun jauh dengan ka'bah tapi tak mengapa. Selesai tawaf dan sa'i, aku dan keluargaku keluar mencari Barber shop, mau tahalul, setelah selesai aku dan keluargaku masuk lagi kedalam, tetapi ternyata didalam sudah penuh orang duduk menunggu duhur, akhirnya aku naik ke atas dan paling atas, melaksanakan sholat dhuhur.

Setelah sholat duhur, terus keluar dan mencari makan siang di mall, masyaallah di food cort juga penuh, bingung mau makan apa, yang akhirnya aku dan suami mengikuti keinginan anak-anak, tapi bingung mau makan di mana, meja makan penuh, ya sudah aku dan keluargaku duduk dilantai, mengikuti orang lain yang sama tidak kebagian meja makan. Jam 14.00 diharap kumpul untuk berangkat ke Mina, tiba di Mina jam 18.00  pas magrib, tenda laki-laki dan perempuan terpisah walaupun masih berdekatan dan setelah menunaikan ibadah sholat magrib, mandi,  kemudian rombongan istirahat.


 
 
 


Jalan menuju tenda Mina rombongan Al-Jubail



 
Tenda Mina
Disinilah rombongan dari Al-Jubail beristirahat
 

 

Rabu, 24 okt 2012

Hari ini adalah istirahat di tenda Mina, waktu luang di gunakan dengan perbanyak dzikir dan membaca al qur'an, dan sholat berjama'ah. Alhamdulillahirobbil 'alamin tak henti-hentinya saya ucapkan syukur, karena bisa istirahat di tenda Mina, dengan fasilitas yang memuaskan bagi saya, tidur dengan kasur, makanan berlimpah, kamar mandi yang tidak begitu antri malah saya lihat masih sempat orang mencuci baju, kalau saya ingat kembali kebelakang (Flash back) ceritanya, tak terasa meneteskan air mata ingat hajian pertama 5 tahun yang lalu bersama teman-teman family, yang di bimbing oleh Ustadz Alwi dengan penuh kesabaran membimbing kami family untuk tetap bersabar, teringat kembali semuanya suka dukanya, mungkin banyak dukanya, tapi ada hikmahnya juga dibalik itu semua.


 
Ini tempat tidurku ama anakku, maaf berantakan hehehe
 
 



Sebelah kiri tenda laki-laki dan sebelah kanan tenda perempuan



Dan tahun ini saya berangkat kembali, dibimbing oleh Ustadz Alwi kembali, dengan travel yang berbeda, terima kasih ya Allah, diberi kesempatan untuk menunaikan ibadah haji kembali.
 

Kamis, 25 okt jam 8.30
Berangkat ke Arafah naik kereta monorer, dan sepertinya kereta ini beroperasi pada saat hajian saja, untuk mengantar jamaah haji yang ke Arafah, Musdzalifah atau Mina, penuh juga antrian panjang, tiba di Arafah rombongan menuju tenda, situasi sudah padet, sehingga rombongan agak sulit mencari jalan yg nyaman, banyak bis, banyak jamaah yang mendirikan tenda di pinggir jalan, banyak pedagang, sehingga terasa sekali dari statsion ke tenda seperti jauh, dan akhirnya tiba di tenda jam 11.30 sudah hampir dhuhur. Rombongan sudah sangat kelelahan tetapi tetap semangat, setelah beristirahat sejenak, kami melaksanakan sholat duhur, dan mendengarkan ceramah dari pak Ustadz, setelah selesai dimulailah wukuf.


 
 
 

 
 
 
 
Terlihat sekali kan, para Jama'ah Haji berbarengan menuju Arafah dengan menggunakan Kereta Monorer, antrinya buanyaaaaakk sekali, Alhamdulillah semuanya lancar dan terkendali.
 
 

 
 

 

Inilah Kereta yang digunakan selama menunaikan ibadah Haji
 
 

 
Wukuf adalah kegiatan utama dalam ibadah haji. Bahkan, inti ibadah haji adalah wukuf di Padang Arafah. Bila dalam rangkaian kegiatan haji jamaah tidak dapat melaksanakan wukuf dengan baik, maka tidak sah ibadah hajinya. Wukuf dilaksanakan hanya pada satu hari (siang hari) pada tanggal 9 Dzulhijjah pada penanggalan Hijriyah. Cara pelaksanaan ibadah wukuf ini adalah dengan berdiam diri (dan berdoa) di padang luas di sebelah timur luar kota Mekkah, Arab Saudi. Di daerah terbuka yang gersang tanpa bangunan inilah, lebih dari dua juta umat Islam dari berbagai pelosok dunia selalu berkumpul tiap tahunnya melaksanakan wukuf.

 
Wukuf adalah puncaknya haji. Secara fisik, wukuf Arafah adalah puncak berkumpulnya seluruh jamaah, yang berjumlah jutaan, dari penjuru dunia dalam waktu bersamaan. Secara amaliah, wukuf Arafah mencerminkan puncak penyempurnaan haji. Di Arafah inilah Rasulullah menyampaikan khutbahnya yang terkenal dengan nama khutbah wada atau khutbah perpisahan, karena tak lama setelah menyampaikan khutbah itu beliaupun wafat. Di saat itu, ayat Al-Quran, surat al-Maaidah ayat 3 turun sebagai pernyataan telah sempurna dan lengkapnya ajaran Islam yang disampaikan Allah SWT melalui Muhammad saw. Firman Allah SWT : ..Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku dan telah Ku-ridhai Islam itu menjadi agama bagimu. (Al-Maaidah:3)

 



 
 

Arafah merupakan gambaran padang Mahsyar, yang nantinya semua makhluk dikumpulkan disana sebelum melangkah ke surga atau neraka. Kehadiran di Arafah memberi arti dan nuansa akhirat dengan Mahsyarnya, sekaligus merenunginya untuk bersiap-siap menghadapi hal itu. Arafah juga merupakan tempat bertemunya Adam dan Hawa setelah beratus tahun saling mencari di muka bumi.

 
Wukuf artinya hadir dan berada di Arafah pada waktu tertentu antara waktu dzuhur dan ashar.

 
Disini masing-masing jamaah dipersilahkan untuk mengkondisikan dirinya berkonsentrasi kepada Allah, melakukan perenungan atas dirinya, apa yang telah dilakukan selama hidupnya, merenungi kebesaran Allah melalui Asmaul Husna-Nya, merenungi hari akhirat.
 

Bentangkan dosa-dosamu di padang Arafah ini, ingatlah satu persatu dosa-dosa yang pernah engkau lakukan, ingatlah betapa waktumu selama ini habis terbuang sia-sia karena lebih banyak digunakan untuk memperindah kehidupan duniamu. Pengakuan yang jujur dan ikhlas, tanpa rasa sombong dan takabur, di hadapan Allah adalah puncak amaliah haji. Itulah Arafah, wukuf adalah untuk mendefinisikan hakikat keberadaan manusia dihadapan Allah, sekalipun sebenarnya Allah telah mengetahui itu semua.

 
Pandanglah langit Arafah. Renungilah bahwa pada hari yang mulia itu Allah SWT sedang memanggil para malaikatnya berkumpul di langit Arafah, dan membangga-banggakan umatnya yang sedang wukuf di Arafah di hadapan para malaikatnya di langit.

 

Disebutkan dalam hadits qudsi bahwa Allah berfirman bahwa :Lihatlah kepada hamba-Ku di Arafah yang lesu dan berdebu. Mereka datang kesini dari penjuru dunia. Mereka datang memohon rahmat-Ku sekalipun mereka tidak melihatku. Mereka minta perlindungan dari azab-Ku, sekalipun mereka tidak melihat Aku

 
Allah sangat memuliakan hari wukuf di Arafah. Hari itu, Allah mendekat sedekat-dekatnya kepada orang-orang yang wukuf di Arafah untuk mendengarkan ungkapan dan keluhan hati mereka, menatap dari dekat wajah dan perilaku mereka. Nabi Muhammad saw bersabda : . . . Ia (Allah) mendekat kepada orang-orang yang di Arafah. Dengan bangga Ia bertanya kepada para malaikat, Apa yang diinginkan oleh orang-orang yang sedang wukuf itu ?

 
Pada hari itu, Allah senang sekali jika mereka berdoa kepada-Nya. Ia mengabulkan semua doa mereka disana, sebagaimana tersebut dalam hadist yang lain :

 
Sabda Rasullullah saw : Di antara berbagai jenis dosa, ada dosa yang tidak akan tertebus kecuali dengan melakukan wukuf di Arafah (disinadkan oleh Jafar bin Muhammad sampai kepada Rasulullah saw).

 
Bahkan Allah murka ketika manusia tidak yakin dosanya diampunkan di Arafah, seperti sabda Rasullullah saw : Yang paling besar dosanya di antara manusia adalah seseorang yang berwukuf di Arafah lalu berprasangka bahwa Allah tidak memberinya ampun (Al Khatib dalam kitab Al-Muttafaq wal Muftaraq)

 
Demikian agung dan mulianya hari Arafah ini, meski wukuf hanya beberapa jam saja. Sungguh sangat penting berdoa di Arafah, disaksikan dari dekat oleh Allah SWT dan dibangga-banggakan-Nya di depan para malaikatnya.
 

Hai malaikat-Ku ! Apa balasan (bagi) hamba-Ku ini, ia bertasbih kepada-Ku, ia bertahlil kepada-Ku, ia bertakbir kepada-Ku, ia mengagungkan-Ku, ia mengenali-Ku, ia memuji-Ku, ia bershalawat kepada nabi-Ku. Wahai para malaikat-Ku ! Saksikanlah, bahwasanya Aku telah mengampuninya, Aku memberi syafaat (bantuan) kepadanya. Jika hambaku memintanya tentu akan Kuberikan untuk semua yang wukuf di Arafah ini.

 

Pada malam hari Jam 20.00
 
Kami dan rombongan keluar dari tenda Arafah, dan menuju Muzdalifah, dengan menggunakan kereta. Masyaallah di station kereta begitu padat sekali, diluar pagar, didalam pagar, dan aku lihat di atas menuju ke pintu kereta pun penuh dengan orang yang menunggu giliran. Sedangkan rombongan kami masih diluar pagar, lama sekali kami menunggu, sampai banyak orang yang berteriak ingin cepat masuk. Tidak lama kemudian pintu pagar di buka, Allahu akbar, semua berebut masuk, aku yang bawa ghina (putriku 8 thn) harus aku lindungi dari orang-orang yg berebut masuk dan dorong-dorongan, putriku aku suruh berdiri didepanku dan aku peluk dari belakang, dan aku bisikan pada putriku, kamu harus kuat nak, jangan lemah mama bantu dan lindungimu dari belakang, dengan baca bismillah aku dan putriku maju dengan hati-hati, sambil ucapkan Allahu akbar berulang kali, pas mendekati pintu aku hampir kejepit aku berusaha maju lagi, dan alhamdulillah aku dan putriku selamat, dan suamiku dan putraku juga selamat, perjuangan ibadah haji yang penuh cobaan.
 

 


 
 
 Keluar dari Arafah menuju station kereta, untuk mabit di Muszdalifah


 
Kini aku dan rombongan sudah masuk di dalam area station kereta, tinggal menuju ke atas pintu kereta, dan antri juga, semua tujuannya sama mabit di Muzdalifah. Berjam-jam kami masih berdiri di bawah, kenapa ga jalan-jalan,  banyak orang yang ga kuat berdiri, sehingga keluar dari antrian, ya Allah sampai kapan kami berdiri berjam-jam menunggu giliran naik kereta, anak-anakku sudah mulai lemas, waktu menunjukkan jam 12 malam, jalan dari antrian hanya 2 langkah terus berhenti, 2 langkah berhenti, terus begitu.... semua jama'ah haji terlihat kecapean, sebagian ada yang keluar dari antrian sebagian ada yang marah-marah, dan sebagian lagi hanya terdiam dan mengucapkan dzikir untuk dimudahkan, cobaan terberat adalah ini, antri, berdiri lama dan berjam-jam, tetapi kami harus tetap bersyukur.
 
Dengan penuh kesabaran, sedikit-demi sedikit, kami sudah mendekati pintu mau keatas station, saya lihat mereka sudah mulai ga sabar, dengan mengucapkan Bismillah, saya, rafi, ghina dan suamiku, berjalan perlahan untuk menuju ke atas, tetapi pertengahan menuju ke atas sudah di stop oleh polisi, karena di station sudah penuh dengan orang, padahal sudah tinggal sedikit lagi saya menuju station, saya akhirnya memohon untuk masuk, karena anak saya sudah tidak kuat berdiri, tidak lama kemudian polisi itu memperbolehkan saya, ghina dan rafi masuk terlebih dahulu, Alhamdulillah ya Allah, suamiku dan rombongan lain masih harus menunggu lagi beberapa menit.  
 
Saya dan anak-anak langsung menuju station dan langsung duduk di bawah (lantai) sambil menunggu rombongan lain datang, Alhamdulillah sudah berjam-jam saya dan anak-anak tidak duduk saat itu kalau ngga salah sekitar jam 01.00 ( Jum'at, 26 Oktober 2012). Sedangkan di Indonesia mulai bersiap-siap untuk melaksanakan sholat Ie'dul Adha.
 
Setelah rombongan tiba di station, antri lagi untuk naik kereta menuju Muszdalifah, berhubung tenda Mina rombongan Al-Jubail berbatasan dengan Muszdalifah, maka kami dan rombongan mabit di tenda, seandainya tenda kami tidak berbatasan dengan Musdzalifah maka kami harus mabit di Muszdalifah dengan tidur diruang terbuka dengan alas tikar atau tenda yang dibawa.
 
Kami dan rombongan tiba di tenda sekitar jam 02.30 hari Jum'at, 26 Oktober 2012, (di Indonesia mungkin sudah selesai melaksanakan sholat Ied, dan sedang makan ketupat dilanjut dengan pemotongan hewan kurban),  setelah melaksanakan sholat magrib dan isya di jama' qashar, kami langsung istirahat, sedangkan saya ngga bisa tidur tanggung banget sebentar lagi shubuh.